Pada sore hari tanggal 21 september 2016 sekitar jam 17.00 wib, ketika itu saya lagi nonton jalannya persidangan yang disiarkan salah satu stasiun televisi swasta nasional tiba tiba ada ketukan pintu rumah sambil mengucapkan salam. Sambil membalas salam ku buka pintu rumah…ada 3 cewek berjilbab tersenyum dan memperkenalkan diri.
Di ruang tamu mereka menyodorkan sebuah surat dari Kepala Desa Made sebagai pengantar dan menjelaskan tujuan kedatangan 3 cewek tersebut yang ternyata siswi SMA Negeri 3 Lamongan yang bermaksud mengikuti Lomba Penulisan Karya Ilmiah Remaja yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan tahun pelajaran 2016-2017.
Judul penelitian yang dilakukan adalah ” BANK SAMPAH, SEBUAH ALTERNATIF PEMBERDAYAAN WARGA RT.03/RW.08 MADE KARYO MERDEKA DARI SAMPAH ” Mereka berharap bisa melakukan penelitian dan pengambilan data serta menyampaikan beberapa pertanyaan dalam bentuk angket/kuisioner. Mereka adalah Jayanti Kusumastuti, Yuri Tirtania dan Khoiru Niswatin.
Bagi kami dari Kampung Delapan Dewa RT.03 RW.08 Made Karyo Desa Made tentunya menyambut dengan baik atas kepercayaan yang telah diberikan dan dengan senang hati akan membantu dan membagi pengalaman di lingkungan semampuhnya untuk keberhasilan karya tulis ilmiah tingkat remaja yang diikuti.
Bank Sampah di RT03 RW.08 Made Karyo Desa Made memang tidak datang dengan sendirinya dan langsung beraktifitas. Berdiri 12 desember 2011 dan mulai operasional pada tanggal 8 januari 2012, ada 58 nasabah. Diawali dengan sosialisasi kepada semua warga melalui pertemuan seluruh warga, PKK dan DASA WISMA.
Kampung Delapan Dewa terletak di komplek perumahan type RSS luas rumah dan tanah hanya 6 x 11 meter dan rata rata tanpa halaman rumah, lokasi Bank Sampah tidak tersedia dan selalu berpindah-pindah hingga satu tahun terakhir menetap karena dipinjami warga untuk menempati pojok tanahnya.
Bank Sampah Karya Mandiri nama yang disepakati melalui sayembara, saat ini telah berjalan dengan baik dan telah memberikan kontribusi dan dampak positif di lingkungan. Adanya Bank Sampah mampu merubah sikap dan perilaku semua warga baik terhadap lingkungan maupun terhadap sampah yang selama ini dianggap sesuatu hal yang menjijikkan.
Istilah kumpul, angkut buang sudah tidak terjadi lagi kecuali untuk jenis jenis sampah yang memang sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi di lingkungan. Dampak lain dari adanya Bank Sampah adalah dana nasabah yang terkumpul berdasarkan kesepakatan telah dimanfaatkan untuk simpan pinjam di 5 Dasa Wisma.
Kami berdoa semoga karya ilmiah yang di ikuti oleh 3 siswi SMA Negeri 3 Lamongan bisa berjalan lancar dan mendapatkan kesuksesan. Jangan berhenti disini terus berkarya selagi muda.